Ajarkan Anakmu Bela Diri

238

Bela diri itu “wajib”. Tentu makna wajib ini bukan seperti wajibnya sholat. Tapi mari berfikir, adakah sahabat Rasul yang tidak bisa beladiri? Sedangkan saat panggilan membela diri dari serangan datang, semua siap siaga menyambut?

Karakteristik sahabat berbeda-beda. Ada yang pandai sekali berdagang. Ada yang mudah sekali menghafal Al-quran. Pun ada sahabat yang ingatannya kuat, sehingga menjadi periwayat hadits. Beberapa dianugerahi kemampuan tafsir yang luar biasa hingga menjadi sumur ilmu. Masing-masing punya kekhasan. Tapi semua, bisa bela diri. Semua bisa berpedang. Tak mungkin pandai berpedang, jika tak bisa bela diri. Sahabat tak tertinggal mendampingi Rasulullah dalam berbagai peperangan yang diikutinya. Bahkan, Rasulullah sendiri pun mahir sekali bergulat.

Karenanya, beladiri itu keahlian dasar. Template dasarnya para sahabat. Tak disebut secara spesifik dalam hadits. Tapi sebenernya tersirat dalam banyak sabda baginda. Beladiri itu sudah lazim dan umum. Pada masa generasi terbaik umat islam.

Tak banyak yang tertarik dengan ibadah yang satu ini. Mulai dari pertanyaan, kenapa harus latihan beladiri di zaman aman begini? Kenapa perlu beladiri, sekarang cukup pakai pistol? Dan segudang pertanyaan lainnya. Kadang pertanyaan itu mengada-ada. Karena berlatih alat bela diri lainnya pun ternyata tidak.

Simak juga  Fokuslah Berbuat Baik

Bagi kita. Mencontoh apa yang dilakukan Rasulullah dan para sahabat itu sudah ibadah. Dan itu kenikmatan. Meniru template dasar yang ada pada zaman nabi. Melestarikan ilmu agar terus terjaga dan tidak hilang ditelan zaman, itupun kebaikan. Melestarikan tradisi dan budaya bangsa juga. Karena pesilat pun turut berperan dalam kemerdekaan bangsa. Kalaupun muncul kondisi darurat, sudah siaplah untuk menjaga nyawa dan kehormatan.

Memang ibadah yang satu ini sering tidak enak. Badan sakit. Memar-memar. Letih. Tapi itulah nikmatnya ibadah. Setiap sakit yang kita rasakan, ada ganjaran yang besar dari Allah. Selama kita ikhlas.

Ajarkan anak-anak kita bela diri. Bela diri yang sesuai dengan zaman
Rasulullah.

Tapi kalau anaknya belajar, apa orangtuanya tidak belajar?

Oleh: Widhāyaka

Comments

comments