Oleh: Herlini Amran.
وَلْيَعْفُوا۟ وَلْيَصْفَحُوٓا۟ ۗ أَلَا تُحِبُّونَ أَن يَغْفِرَ ٱللَّهُ لَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
“Hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nur: 22)
Akhlak paling dicintai Allah adalah akhlak yang diridhai untuk diri-Nya karena Dia mencintai pemaafan dan lapang dada.
Cinta Allah kepada orang-orang yang suka memaafkan dan berlapang dada kepada orang lain lebih besar ketimbang cinta- Nya kepada selain mereka.
Di suatu hari Nabi saw memotivasi agar orang-orang bersedekah sedangkan Ulbah bin Zaid seorang miskin, tidak bisa bersedekah. Kemudian ia berdiri seraya berkata: Wahai Rasulullah, saya bersedekah dengan kehormatanku (pemaafanku) atas setiap orang yang menzalimiku!
Keesokan harinya Nabi saw bersabda: “Mana Ulbah bin Zaid?” Kemudian ia berdiri seraya berkata: “Saya di sini wahai Rasulullah!” Lalu Nabi saw bersabda kepadanya: “Sesungguhnya Allah telah menerima sedekahmu!”
——————————–
Maaf adalah hadiah yang tidak memerlukan biaya, namun nilainya tak terhingga,
Maaf adalah sedekah yang diberikan hati dengan tulus dan ikhlas
bentuk sedekah terbesar yang diberikan hati, seni memberi yang paling tinggi
Memaafkan adalah sedekah pembersih jiwa, pengganti rasa benci dan dendam dengan membuka pintu rahmat dan kebahagiaan.
Memaafkan adalah sedekah yang memperkaya jiwa.
Memaafkan adalah sedekah yang menyatukan hati yang terluka dan menjadikan manusia yang mulia
Memaafkan bukan berarti kamu lemah, namun menunjukkan kekuatanmu bersedekah dengan kebaikan jiwa.
Dalam memaafkan, kamu akan menemukan cinta dan bahagia
Memaafkan adalah sedekah tanpa batas, memberi tanpa mengharap kembali, sedekah yang paling murni, hadiah yang diberikan tanpa pamrih.
#adhamsyarqawi
#alquransumberkekuatan
#ARS
#nasehatuntukdiridankeluarga
#herliniamran