Makna I’tikaf
Maksudnya menetap dan tinggal di dalam masjid dengan niat untuk bertaqarrub kepada Allah.
Syar’iat I’tikaf
Ulama bersepakat bahwa i’tikaf termasuk syar’iat islam. Rasulullah biasa i’tikaf di 10 hari di bulan Ramadhan.
Dua Macam I’tikaf
1. I’tikaf tathowu’/ sunnah: secara sukarela, tujuannya taqarrub kepada Allah.
2. I’tikaf wajib: i’tikaf yang di nadzarkan oleh sesorang. Misal: Bila allah menyembuhkan sakitku, aku akan beritikaf selama sekian hari.
Jangan sering-sering bernadzar karena itu termasuk perbuatan bakhil dan kikir. Dia baru mau mengerjakan kebaikan jika allah kabulkan.
Waktu I’tikaf
1. I’tikaf nadzar/wajib: dilaksanakan pada waktu yang telah dinadzarkan dan disebutkan oleh orang yng bernadzar.
2. I’tikaf sunah: tidak memiliki batasan waktu tertentu. Sesorang dikatakan beritikaf bila dia tinggal dan berdiam diri di masjid dengan niat i’tikaf, baik sebentar atau lama dan selama dia berada di masjid dia dapat pahala. Jika keluar dan kembali ke masjid harus niat i’tikaf lagi.
Syarat I’tikaf
1. Muslim
2. Mumayyiz
3. Suci dari janabah, haid dan nifas
Rukun I’tikaf
1. Niat, taqarrub kepada Allah
2. Di masjid
Pendapat ulama tentang masjid untuk i’tikaf:
1. Di masjid manapun
2. Di masjid yg digunakan untuk sholat berjamaah 5 waktu meski tidak untuk sholat jum’at
3. Imam Abu Hanifah: disebuah tempat yg digunakan untuk khusus ibadah. Misalnya sebuah tempat/ kamar di rumah.
Yang di Lakukan Saat I’tikaf:
1. Memperbanyak ibadah sunah sebanyaknya seperti rawatib, dhuha dan lainnya.
2. Membaca al quran
3. Dzikir: tasbih, tahmid, tahlil, takbir
4. Perbanyak Istighfar, terutama sayyidul istighfar.
Aisyah RA: Jika allah pertemukan aku dengan lailatul qadr, maka apa yg aku kerjakan? Jawab Rasulullah: ucapkan Allahumma innaka afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni
5. Perbanyak sholawat
6. Perbanyak berdoa
7. Dirosatul ilmi, mengkaji ilmu tafsir, belajar hadist, membaca siroh nabi, sahabat, dan orang shalih serta belajar fiqih.
Hal yang makruh dalam i’tikaf
1. Perbuatan dan perkataan yg sia-sia. Contoh: datang ke masjid niat i’tikaf kemudian banyak ngobrol sampai selesai kemudian akhirnya tidur.
2. Tidak boleh membisu/ diam saja ketika ada yang bertanya, ditakutkan membatalkan i’tikaf padahal hal tersebut tidak membatalkan.
Hal yang dibolehkan dalam i’tikaf
1. Keluar dari masjid mengantar keluarga pulang.
2. Keluar masjid karena ada hajat keperluan misalnya urusan kantor dan jika selesai urusannya segera kembali ke tempat i’tikaf
3. Memotong kuku, menyisir rambut dan membersihkan badan dan baju
Hal yang membatalkan i’tikaf
1. Murtad
2. Sengaja keluar dari masjid tanpa suatu keperluan
3. Hilangnya ingatan, mabuk, haid, nifas.
4. Bersetubuh
MENGEJAR LAILATUL QADR
تَحَرَّوْا ليلة القدرِ في الوِتْرِ، من العشرِ الأواخرِ من رمضانَ
Carilah oleh kalian keutamaan lailatul qadr pada malam-malam ganjil di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan.
Sebuah Rangkuman kajian online oleh: DR. Gunawan Setya Adi, Lc, MA
Gambar:labbaik