Serial Shaum yang Terlarang Dalam Islam (Bagian 1)

147

Oleh: Ust. Farid Nu’man Hasan

Berikut ini adalah shaum yang dilarang dalam fiqih Islam, di antaranya:

1. Shaum Hari Jumat Secara Menyendiri

Yaitu seseorang shaum di hari Jumat, tanpa dibarengi shaum sehari sebelumnya atau sehari setelahnya. Hal ini berdasarkan riwayat berikut:

Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu: Aku mendengar Nabi ﷺ bersabda:

لَا يَصُومَنَّ أَحَدُكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ إِلَّا يَوْمًا قَبْلَهُ أَوْ بَعْدَهُ

Janganlah salah seorang di antara kamu berpuasa di hari Jumat kecuali dia juga berpuasa sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya. (HR. Al Bukhari No. 1985)

Namun, larangan dalam hadits ini bukan haram, tapi larangan tanzih (larangan ringan), sebagaimana pendapat mayoritas ulama.

Imam Ash Shan’ani Rahimahullah mengatakan:

وذهب الجمهور إلى أن النهي عن إفراد الجمعة بالصوم للتنزيه

Mayoritas ulama berpendapat bahwa larangan shaum hari Jumat secara ifrad (sendirian) adalah tanzih saja. (Subulus Salam, 2/170)

Begitu juga larangan ini tidak mutlak, dia menjadi boleh jika dibarengi oleh shaum sehari sebelumnya atau sesudahnya, atau bagi orang yang memiliki kebiasaan shaum lalu kebiasaannya itu bertepatan di hari Jumat, misal seperti shaum yaumul bidh, atau shaum sunah yang pas bertepatan di hari Jumat misal shaum hari ‘Arafah.

Simak juga  Sebaiknya resolusi dibuat pada bulan Ramadan

Al Hafizh Ibnu Hajar Rahimahullah berkata:

ويؤخذ من الاستثناء جوازه لمن صام قبله أو بعده أو اتفق وقوعه في أيام له عادة بصومها كمن يصوم أيام البيض أو من له عادة بصوم يوم معين كيوم عرفة فوافق يوم الجمعة ويؤخذ منه جواز صومه

Termasuk dikecualikan adalah bolehnya berpuasa bagi yang berpuasa sehari sebelumnya atau sesudahnya, atau bertepatan dengan shaum menjadi kebiasaannya seperti shaum ayyamul bidh, atau bagi yang biasa shaum pada hari-hari spesifik seperti hari ‘Arafah, maka jika itu bertepatan dengan hari Jumat lalu dia berpuasa maka itu boleh. (Fathul Bari, 4/234)

Demikian. Wallahu A’lam

(Besambung …)

Comments

comments